Manipulasi Gugus Fungsi

Gugus pelindung

Sintesis organik merupakan suatu proses merancang molekul/senyawa organik yang diinginkan dengan bahan (senyawa) organik yang sering dijumpai di laboratorium dengan tujuan mendapatkan (produk) senyawa dengan rendemen yang tinggi dan jalan sintesis yang efektif.
Yang mana di dalam sintesis organik ini banyak sekali hal yang perlu diperhatikan dan dibutuhkan,dimana salah satunya adalahGugus pelindung,dan pada blog ini akan dibahas mengenai gugus pelindung.

A.   Pengertian Gugus Pelindung
Gugus pelindung atau gugus proteksiadalah suatu gugus fungsional yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis kimiaberlangsung. Gugus pelindung tersebut ditambahkan ke dalam molekul melalui modifikasi kimia pada suatu gugus fungsi untuk mencapai kemoselektivitas pada reaksi kimia selanjutnya. Gugus ini memainkan peranan penting dalam sintesis organikmultitahap.Dan dimana Kemoselektivitas itu sendiri adalah memilih untuk dapat mereaksikan salah satu gugus fungsional dari dua gugus yang berada pada satu molekul,jadi secara tepatnya Reaksi kemoselektivitas ini akan terjadi pada pereaksi dimana pereaksi hanya bereaksi dengan gugus fungsional yang dikehendaki (tertentu) atau hanya bereaksi sampai pada tahapan tertentu atau menghasilkan suatu produk dengan stereokimia tertentu.
Nah dimana didalam sintesis organik,pada prakteknya kemoselektivitas ini dilakukan dengan cara melindungi gugus yang tidak dikehendaki untuk bereaksi dengan suatu gugus pelindung (protecting group).dan Pada akhir reaksi gugus pelindung dilepaskan dengan suatu pereaksi tertentu.
Pada dasarnya munculnya kemoselektivitas ini dikarena seringkali ditemukan didalam sintesis misalnya kita memiliki molekul (senyawa) yang akan direaksikan namun molekul/senyawa tersebut mengandung dua gugus fungsi yang reaktif padahal kita hanya menginginkan salah satu dari kedua gugus tersebut yang bereaksi,maka itu salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan gugus pelindung.
Contoh:
Suatu senyawa ketoester (1) mengandung dua gugus karbonil yang berbeda kereaktifannya.Gugus karbonil keton kereaktifannya lebih tinggi dibandingkan karbonil ester,karenanya jika senyawa tersebut direduksi akan menghasilkan alkohol (2) bukan alkohol (3).untuk mereduksi ester menjadi alkohol,lazimnya digunakan LiAlH4 dan NaBH4 sebagai reduktor.Namun produk yang dihasilkan masih dominan kearah alkohol (2) karena faktor kereaktifan.Agar alkohol yang dihasilkan adalah alkohol (3),gugus karbonil keton harus dilindungi terlebih dahulu (misalnya dirubah menjadi asetal).
  Proteksi melibatkan 3 langkah reaksi, yaitu:
                   1. Pembentukan suatu turunan yang inert
                       (Direaksikan dengan gugus proteksi)
                   2. Menjalankan reaksi yang diinginkan
                   3. Melepaskan kembali gugus proteksi
·         Gugus Pelindung yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.    Mudah dimasukkan dan mudah pula untuk dihilangkan.
2.    Resisten terhadap reagen yang akan menyerang gugus fungsional yang tidak terlindungi.
3.    Sedapat mungkin resisten terhadap berbagai macam varietas reagen.
Berikut ini adalah tabel yang menampilkan beberapa macam gugus pelindung yang tersedia untuk semua gugus fungsional.


Berikut ini contoh penggunaan gugus pelindung pada sintesis alkohol primer dari senyawa ester.

Transformasi keseluruhan yang diperlukan dari senyawa ester ke alkohol primer .Ini adalah dengan perubah karbonil dari Ester menjadi OH (reduksi), yang memerlukan LiAlH4, tetapi penggunaan LiAlH4 juga akan mempengaruhi karbonil (hal tersebut tidak diinginkan).maka untuk menghindari agar karbonil pada keton di molekul itu tidak ikut dipengaruhi pula yang pertama kita lakukan adalah melindunginnya yang  Secara konseptual, ini adalah seperti kita memberikan karbonil itu penutup (ditunjukkan di bawah ini) sehingga kita tidak perlu khawatir untuk merubah karbonil pada ester dengan LiAlH4
Pada kenyataannya, " penutup molekul ini " adalah gugus pelindung. Dalam contoh ini, kita melindungi keton sebagai Asetal (yang merupakan eter dan tidak bereaksi dengan LiAlH4).

Kemudian kita bisa mereduksi ester menjadi alkohol primer

Dan terakhir kita menghilangkan gugus pelindung (deproteksi)

Dan berikut ini mekanisme lengkap dari reaksi yang terjadi diatas dimana sintesis alkohol primer dari ester.
      
Contoh lain dari penggunaan gugus pelindung yaitu adalah perlindungan gugus fungsi karbonil keton saat mereduksi aster untuk membentuk alkohol.berikut reaksinya:


Dimana bila molekul diatas diberikan gugus pelindung (menjadi asetal),maka ketika direduksi dengan LiAlH4 gugus karbonil pada ketonnya tidak akan terpengaruh melainkan hanya karbonil ester saja yang berubah menjadi alkohol,berbeda dengan tidak diberi gugus pelindung pada karbonil ketonnya maka saat diberikan LiAlH4 semua gugus karbonil yang ada pada molekul tersebut akan berubah menjadi alkohol atau diol,tentu molekul target tidak akan didapatkan,maka itu sangat penting untuk menggunakan gugus pelindung di dalam suatu sintesis.
Didalam sintesis bukan hanya penggunaan gugus pelindung saja yang penting namun Deproteksi juga penting,karena dalam pembentukan produk yang diinginkan gugus pelindung yang telah digunakan harus kita hilangkan yang disebut dengan deproteksi. Dimana Deproteksi itu sendiri merupakan suatu keadaan dimana adanya penghilangan (reduksi) suatu gugus pelindung sehingga berubah menjadi suatu gugus fungsi awal. Adapun penghilangan gugus pelindung tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya yaitu:
  • Solvolisis dasar penguraian oleh pelarut (contoh: Hidrolisis, Alkoholisis)
  • Hidrogenolisis
  • Logam berat
  • Ion fluoride
  • Fotolitik
  • Asam / basa
  • Elektrolisis
  • Eliminasi reduktif
  • β – eliminasi
  • Oksidasi
  • Substitusi nukleofilik
  • Katalisis logam transisi
  • Enzim
Contohnya saja pada reaksi yang telah terjadi seperti contoh diatas deproteksinya dilakukan dengan mereaksikan senyawa diatas dengan sebuah asam sehingga gugus pelindung yang melindungi karbonil keton dengan membentuk asetal dapat lepas menjadi karbonil keton kembali.

Gugus pelindung adalah gugus fungsi yang digunakan dalam suatu reaksi kimia dengan tujuan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis. Dalam pemilihan gugus pelindung yang baik ini sendiri terdapat beberapa kriteria, yaitu :
·       Mudah dimasukan dan dihilangkan
·       Tahan terhadap reagen yang akan menyerang gugus fungsional yang tidak terlindungi
·       Stabil dan hanya bereaksi dengan pereaksi khusus untuk mengenbalikan gugus fungsi aslinya
·       Gugus pelindung seharusnya tidak mengganggu reaksi yang dilakukan sebelum dihapus
Gugus pelindung ditambahkan ke dalam molekul dengan modifikasi kimia pada suatu gugus fungsi untuk mencapai kemoselektivitas pada reaksi kimia selanjutnya. Gugus ini berperan penting dalam sintesis organik multitahap.
Dalam beberapa preparasi senyawa organik, ada bagian spesifik pada molekul yang tak dapat bertahan pada kondisi reaksi ataupun pereaksi yang digunakan. Oleh karena itu, bagian tersebut, harus dilindungi dengan suatu gugus yang disebut gugus pelindung. Contoh gugus pelindung adalah, litium aluminium hidrida yang bersifat sangat reaktif namun merupakan sangat beguna untuk mereduksi ester menjadi alkohol. Pereaksi tersebut akan mudah sekali bereaksi dengan gugus karbonil, tanpa dapat menseleksi mana gugus karbonil yang seharusnya direduksi. Pada saat reduksi ester dibutuhkan tetapi ada gugus karbonil lainnya dalam molekul target tersebut, maka penyerangan hidrida pada gugus karbonil tersebut harus dicegah. Misalnya, pada karbonil tersebut harus diubah ke dalam gugus yang tidak bereaksi dengan hidrida yaitu gugus asetal. Asetal disini berperan sebagai gugus pelindung bagi karbonil. Setelah tahapan yang memerlukan hidrida selesai dilakukan, asetal dihilangkan (direaksikan dengan asam berair), mengembalikannya ke gugus karbonil semula. Tahapan ini disebut sebagai deproteksi.
Gugus pelindung umumnya digunakan dalam pekerjaan laboratorium skala kecil dan pengembangan awal dalam proses produksi industri karena penggunaannya akan menambah tahapan reaksi dan biaya material pada proses tersebut. Namun, ketersediaan unit dasar pembangun kiral yang murah mampu menanggulangi tambahan biaya tersebut (misalnya asam sikimat untuk oseltamivir).

Proteksi asetal pada gugusketon saat proses reduksi ester, terhadap reduksinya menjadi suatu diol ketika gugus tersebut tidak dilindungi.

Alkil eter dan alkoksialkil
Eter tetrahidropiranil adalah guugs pelindung yang stabil akan dihapus oleh asam-katalis hidrolisis. Misalnya, geraniol yang dilindungi sebagai geraniol tetrahidropiranil eter di hadapan piridinium p-toluenesulfonate (PPTs) reagen. Yag terjadi disini adalah eter dibelah dengan PPTs di ethanol 39 hangat.
Eter silil
Sifat alkohol akan cepat bereaksi dengan trialkilsilil klorida (R3SiCl) yang akan memberikan trialkilsilil ethers59 (ROSiR3) dengan adanya amina  yaitu seperti  trietilamina,  piridin,  imidazole   atau   2,6-lutidine. Tidak seperti 3-alkil halida, klorida trialkilsilil (R3SiCl) mengalami substitusi nukleofilik dengan mekanisme yang mirip dengan SN2. Anion enolat yang diperoleh  dari  alkohol bereaksi dengan klorida trialkilsilil (R3SiCl), menghasilkan eter trialkilsilil (R3SiOR) oleh substitusi pada oksigen. Kekuatan luar biasa dari Si-O obligasi dikombinasi lagi C-Si panjang ikatan (Crowding kurang sterik) berfungsi untuk menstabilkan transisi seperti yang ditunjukkan dalam Skema 1,28.


Gugus pelindung diol secara umum
Diol (1,2 dan 1,3) secara umum melindungi O,O-asetal dan ketal. Asetal adalah senyawa dengan struktur umum RR1 C (OR2) (OR3), dimana R dan R1 mungkin adalah H (tapi tidak diperlukan), tetapi R2 dan R3≠ H. Ketal adalah bagian dari asetal dimana baik R maupun R1 adalah H.

Gugus pelindung amina secara umum
Gugus pelindung Imida dan amida: Kelompok ftalimida telah berhasil digunakan untuk melindungi gugus amino. Pembelahan dari N-alkilftalimida (1,81) mudah dilakukan dengan hidrazin, dalam larutan panas atau dalam dingin untuk waktu yang lama untuk memberikan 1,82 dan amina. Basa-katalis hidrolisis N-alkilftalimida 1.81 juga memberikan yang sesuai amina (Skema 1,32).
 






Gugus
Gugus Pelindung
Penambahan
Penghilangan
Ketahanan Gugus Pelindung
Pereduksi Gugus Pelindung
Aldehid (RCHO)
Asetal (RCH(OR’)2)
R’OH, H*
H*/H2O
Nukleofil, basa, reduktor
Elektrofil, oksidator
Keton
Asetal (ketal)

H*/H2O
Nukleofil, basa, reduktor
Elektrofil, oksidator
Asam (RCOOH)
Ester
RCOOMe
RCOOEt
RCOOCH2Ph
RCOOBu-t
RCOOCH2CC3

Anion
RCOO-

CH2N2
EtOH/H*
PhCH2OH/H*
H*, t-BuOH/H
Cl3CCH2OH


Basa


HO*/H2O
H2, kat atau HBr
H*
Zn.MeOH


Asam

Basa lemah, elektrofil





Nukleofil

Basa kuat, nukleofil, reduktor




Elektrofil
Alkohol (ROH)
Eter
ROCH2Ph


Asetal
THP

MEM

Ester
RCOOR’
PhCH2Br
Basa







R’COCl
Piridina
H2, kat/HBr



H*/H2O


ZnBr2

NH3, MeOH
Elektrofil, basa, oksidasi

Basa


Basa

Elektrofil, basa, oksidasi
HX(X-nukleofil)


Asam


Asam

Nukleofil
Fenol
Ar-OH
Eter
ArOMe


Asetal
ArOCH2Ome
Me2SO4
K2CO3


MeOCH3Cl
Basa
HI, HBr atau BBr3


HOAc, H2O
Basa, elektrofil lemah

Basa, elektrofil lemah

Serangan oleh elektrofil pada cincin

Serangan oleh elektrofil pada cincin
Amina
R-NH2
Amida
RNHCOOR’

Uretan
RNHCOOR’


Flalimida
R’OCOCl


Kloroformat
R’OCOCl


Anhidrida ftalat
HO-/H2O
H+/H2O

R’=CH2Ph
H2, kat/HBr
R’=Bu-t

H+
NH2NH2
Elektrofil


Elektrofil



Elektrofil



Basa, nukleofil



Basa, nukleofil
Tiol


HO-/H2O
Elektrofil
Oksidasi

RSH
AcSR
RSH + AcCl +Basa
HO-/H2O
Elektrofil
Oksidasi

Permasalahan :

1. Apa yang mendasari kemoselektivitas ini sering muncul dalam reaksi? 

2.  Bagamaimana untuk  menghindari agar karbonil pada keton di molekul itu tidak ikut dipengaruhi pada perubahan karbonil dari ester? 

3. Mengapa alkohol akan cepat bereaksi dengan trialkilsilil klorida (R3SiCl) ?

Komentar

  1. saya akan menjawab permasalahan ketiga, barangkali karena trialkilsilil klorida merupakan salah satu reagen lucas, dimana reagen lucas merupakan suatu campuran asam klorida pekat dan seng klorida. Seng klorida adalah suatu asam lewis, yang ketika ditambahkan dalam asam klorida akan membuatlarutan menjadi lebih asam. Alkohol tersier yang larut dalam air akan bereaksi denga cepat dengan reagen lucas membentuk alkil klorida yang tak larut dalam larutan berair. Adapun pada alkohol tersier terindikasikan dengan adanya pembentukan fas cair kedua yang terpisah dari larutan semula di dalam tabung reaksi dengan segera setelah alkohol bereaksi. Alkohol sekunder berjalan lambat dan setelah pemanasan akan terbentuk fasa cair lapisan kedua biasanya setelah 10 menit. Alkohol primer dan metanol tidak dapat bereaksi pada kondisi ini.

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
    Pada dasarnya munculnya kemoselektivitas ini dikarena seringkali ditemukan didalam sintesis misalnya kita memiliki molekul (senyawa) yang akan direaksikan namun molekul/senyawa tersebut mengandung dua gugus fungsi yang reaktif padahal kita hanya menginginkan salah satu dari kedua gugus tersebut yang bereaksi,maka itu salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan gugus pelindung.

    BalasHapus
  3. untuk menghindari agar karbonil pada keton di molekul itu tidak ikut dipengaruhi pula yang pertama kita lakukan adalah melindunginnya yang Secara konseptual, ini adalah seperti kita memberikan karbonil itu penutup sehingga kita tidak perlu khawatir untuk merubah karbonil pada ester dengan LiAlH4 Pada kenyataannya, " penutup molekul ini " adalah gugus pelindung. Dalam contoh ini, kita melindungi keton sebagai Asetal (yang merupakan eter dan tidak bereaksi dengan LiAlH4).

    BalasHapus
  4. Saya akan mencoba menjawab permasalahan anda yang pertama Reaksi kemoselektif artinya bahwa pereaksi hanya bereaksi dengan gugus fungsional yang dikehendaki atau hanya bereaksi sampai pada tahapan tertentu atau menghasilkan suatu produk dengan stereokimia tertentu (stereoselektif).
    Pada prakteknya kemoselektivitas ini dilakukan dengan cara melindungi gugus yang tidak dikehendaki untuk bereaksi dengan suatu gugus pelindung (protecting group). Pada akhir reaksi gugus pelindung dilepaskan dengan suatu pereaksi tertentu.

    BalasHapus
  5. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
    Pada dasarnya munculnya kemoselektivitas ini dikarena seringkali ditemukan didalam sintesis misalnya kita memiliki molekul (senyawa) yang akan direaksikan namun molekul/senyawa tersebut mengandung dua gugus fungsi yang reaktif padahal kita hanya menginginkan salah satu dari kedua gugus tersebut yang bereaksi,maka itu salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan gugus pelindungNah dimana didalam sintesis organik,pada prakteknya kemoselektivitas ini dilakukan dengan cara melindungi gugus yang tidak dikehendaki untuk bereaksi dengan suatu gugus pelindung (protecting group).dan Pada akhir reaksi gugus pelindung dilepaskan dengan suatu pereaksi tertentu

    BalasHapus
  6. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
    Pada dasarnya munculnya kemoselektivitas ini dikarena seringkali ditemukan didalam sintesis misalnya kita memiliki molekul (senyawa) yang akan direaksikan namun molekul/senyawa tersebut mengandung dua gugus fungsi yang reaktif padahal kita hanya menginginkan salah satu dari kedua gugus tersebut yang bereaksi,maka itu salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan gugus pelindung.

    BalasHapus
  7. Saya akan mencoba menjawab permasalahan anda yang pertama Reaksi kemoselektif artinya bahwa pereaksi hanya bereaksi dengan gugus fungsional yang dikehendaki atau hanya bereaksi sampai pada tahapan tertentu atau menghasilkan suatu produk dengan stereokimia tertentu (stereoselektif).
    Pada prakteknya kemoselektivitas ini dilakukan dengan cara melindungi gugus yang tidak dikehendaki untuk bereaksi dengan suatu gugus pelindung (protecting group). Pada akhir reaksi gugus pelindung dilepaskan dengan suatu pereaksi tertentu.

    BalasHapus
  8. No 1
    Pada dasarnya munculnya kemoselektivitas ini dikarena seringkali ditemukan didalam sintesis misalnya kita memiliki molekul (senyawa) yang akan direaksikan namun molekul/senyawa tersebut mengandung dua gugus fungsi yang reaktif padahal kita hanya menginginkan salah satu dari kedua gugus tersebut yang bereaksi,

    BalasHapus
  9. Permasalahan 1 pada prakteknya kemoselektivitas ini dilakukan dengan cara melindungi gugus yang tidak dikehendaki untuk bereaksi dengan suatu gugus pelindung (protecting group).dan Pada akhir reaksi gugus pelindung dilepaskan dengan suatu pereaksi tertentu

    BalasHapus
  10. Saya akan mencoba menjawab permasalahan anda yang pertama Reaksi kemoselektif artinya bahwa pereaksi hanya bereaksi dengan gugus fungsional yang dikehendaki atau hanya bereaksi sampai pada tahapan tertentu atau menghasilkan suatu produk dengan stereokimia tertentu (stereoselektif).
    Pada prakteknya kemoselektivitas ini dilakukan dengan cara melindungi gugus yang tidak dikehendaki untuk bereaksi dengan suatu gugus pelindung (protecting group). Pada akhir reaksi gugus pelindung dilepaskan dengan suatu pereaksi tertentu.

    BalasHapus
  11. Saya akan menjawab permasalahan No 1
    Pada dasarnya munculnya kemoselektivitas ini dikarena seringkali ditemukan didalam sintesis misalnya kita memiliki molekul (senyawa) yang akan direaksikan namun molekul/senyawa tersebut mengandung dua gugus fungsi yang reaktif padahal kita hanya menginginkan salah satu dari kedua gugus tersebut yang bereaksi

    BalasHapus
  12. Saya akan menjawab no 3.
    Seng klorida adalah suatu asam lewis, yang ketika ditambahkan dalam asam klorida akan membuatlarutan menjadi lebih asam. Alkohol tersier yang larut dalam air akan bereaksi denga cepat dengan reagen lucas membentuk alkil klorida yang tak larut dalam larutan berair. Adapun pada alkohol tersier terindikasikan dengan adanya pembentukan fas cair kedua yang terpisah dari larutan semula di dalam tabung reaksi dengan segera setelah alkohol bereaksi. Alkohol sekunder berjalan lambat dan setelah pemanasan akan terbentuk fasa cair lapisan kedua biasanya setelah 10 menit.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reaksi Kondensasi pada Senyawa Karbonil

Reaksi Pembentukan Cincin Pada Senyawa Karbonil

SINTESIS SENYAWA OBAT YANG MEMILIKI STEREOKIMIA (PUSAT KIRAL)